Rabu, 06 April 2011

memori lama

tiba-tiba saya teringat akan suami saya. hari ini suami tidak bisa pulang karena satu dan lain hal. yaaa, itu resiko LDR. suami saya sedang bekerja di salah satu perusahaan online trading untuk saham. sebenarnya bukan masalah dia mau pulang atau tidak, yang menjadi masalah adalah saya. hati saya sedang galau. badan saya sedang tidak enak. apapun itu, jika seorang wanita sedang berada pada situasi seperti ini, yang ia butuhkan hanya pasangannya. bukan untuk apa-apa. hanya saja melihat suami ada di samping saya, membuat saya lebih nyaman.
well, saya jadi mikir, banyak teman yang menanyakan kapan pertama kali saya ketemu suami..
ahhaaaa... jujur, saya ketemu suami saya waktu saya kelas 5 SD. dia adalah salah satu teman sekelas SMA kakak sepupu saya, yang waktu itu nginep di rumah saya during the study. mas iok (itulah suami saya) adalah seorang mas-mas SMA yang rajin minjem buku kakak saya. hhmmm.. mana ada pikiran waktu dulu dia minjem buku kakak saya kerumah, bahwa lelaki inilah yang akan menjadi suami saya kelak.. dengan rambut ala terowongan casablanca (sebutan yg saya pake untuk dia) dan motor kuno yang tiap dateng diteriakin sama si buntung, anjing saya, dia datang dan berbaikhati dengan saya yang masih kecil mungil itu..
waktu berjalan selama bertaun-taun, saya ga pernah peduli sama yang namanya mas iok si terowongan casablanca itu, nggak banyak inget, kecuali tentang adegan meminjam buku kakak dan di teriakin sama si buntung.. saya sudah kelas 2SMA. tiba-tiba, entah darimana asalnya, mas iok mulai datang lagi ke rumah.. padahal kakak saya sudah pulang kampung.. dan mau minjem buku sapa, mas iok? heheheeee... kenalah saya sama mas iok, tapi kali ini berbeda.. bukan adik kecil dengan seorang mas-mas SMA lagi.. tapi sebagai wanita belia dan laki-laki dewasa..
dan ketika saat ini kami bisa berbincang di atas sebuah ranjang yang sama.. rasanya aneh.. memang aneh.. ini rahasia Tuhan atau apakah.. saya nggak pernah tau, kalau mas-mas yang ke rumah waktu saya kelas 5 SD itulah yang akan jadi suami saya.. hebat.. bukan saya. bukan suami. tapi Tuhan, memang hebat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar